covid 19 melonjak di Indonesia tahun 2025

Kesiapan APD Utama Hadapi Lonjakan Covid-19 di Indonesia

Lonjakan Covid-19 di Asia Tenggara

Beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir. Lonjakan ini disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh masyarakat dan rendahnya cakupan vaksin booster, terutama di kelompok rentan.

Surat Edaran Kemenkes RI tentang Kewaspadaan

Sebagai respons, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025. Surat ini mengajak seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 dan penyakit menular lainnya.
Kemenkes mendorong pemantauan ketat kasus melalui sistem kewaspadaan dini dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan.

Pentingnya Sarung Tangan Medis Lateks dalam Kesiapan APD

Sarung tangan medis lateks menjadi alat pelindung diri utama bagi tenaga medis. Alasannya adalah bahan lateks yang elastis dan tahan robek, sehingga cocok untuk prosedur yang membutuhkan ketelitian tinggi. Selain itu, lateks juga ramah lingkungan karena berbahan dasar alami.

Peran Produk Lokal dalam Mendukung Tenaga Medis

Produk sarung tangan medis dari PT Haloni Jane Tbk yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 92,23% dapat menjadi pilihan tepat. Produk ini memenuhi standar medis dan mendukung ketahanan alat pelindung diri nasional.

Imbauan Protokol Kesehatan untuk Masyarakat

Masyarakat diimbau terus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Misalnya, memakai masker di tempat ramai, mencuci tangan secara rutin, dan segera melakukan vaksinasi booster jika sudah waktunya. Dengan langkah ini, kita semua dapat membantu mencegah penyebaran virus dan mendukung tenaga medis.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
PT Haloni Jane Tbk
Email: info@halonijane.co.id
Telepon: +62 21 3000 8777
Whatsapp : +62 812 6886 8062
Website: www.halonijane.co.id

Tentang PT Haloni Jane Tbk
PT Haloni Jane Tbk adalah bagian dari Shamrock Group, yang telah berpengalaman lebih dari 35 tahun sebagai produsen sarung tangan medis terpercaya. Sedangkan PT Haloni Jane Tbk sendiri telah beroperasi lebih dari 25 tahun, fokus memproduksi sarung tangan berbahan lateks dan nitril sekali pakai yang konsisten dan berkualitas tinggi untuk kebutuhan pemeriksaan, bedah, serta industri.

Produk kami telah digunakan di lebih dari 50 negara, baik melalui brand kami maupun private label, dengan sertifikasi internasional seperti FDA, CE/MDR, dan ISO yang menjamin standar kualitas dan keamanan terbaik.

Kami mengelola pabrik secara menyeluruh dari hulu hingga hilir, menggunakan bahan baku karet alam biodegradable yang langsung kami ambil dari kebun karet milik perusahaan, yang dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Komitmen ini bukan hanya menjaga kualitas produk, tapi juga mendukung pelestarian lingkungan secara bertanggung jawab.

Leave A Comment

Related Posts

HALO Perluas Pasar Afrika, hadiri MEDEXPO AFRICA 2025

Nairobi, Mei 2025 – PT Haloni Jane Tbk (HALO) memperluas jangkauan bisnis ke Afrika dengan berpartisipasi aktif di MEDEXPO Africa 2025. Produk unggulan sarung tangan latex ramah lingkungan menjadi daya tarik utama dalam pameran terbesar di sektor medis ini. Sambutan Positif untuk Sarung Tangan Latex Ramah Lingkungan PT Haloni Jane Tbk, berhasil menarik perhatian pasar Kenya dalam […]

HALO Gelar RUPS Tahunan, Komitmen Penguatan Bisnis 2025

Jakarta, 2 Mei 2025 – PT Haloni Jane Tbk (“Perseroan”) sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) secara hybrid, baik secara fisik di Jakarta maupun daring melalui platform eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Rapat dipimpin oleh Komisaris Independen, Drs. I Dewa Gde Suthapa. Rapat digelar dengan mata acara di antaranya perubahan susunan[…]

Dampak Tarif Trump 32% pada Ekspor Haloni Jane Tbk

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan kebijakan Tarif Resiprokal atau yang lebih dikenal sebagai “Tarif Trump”. Kebijakan ini mengenakan bea masuk tambahan hingga 32% terhadap impor dari negara-negara dengan defisit perdagangan tinggi terhadap AS, termasuk Indonesia. Pemberlakuan tarif ini merupakan bagian dari program Liberation Day, sebuah inisiatif pemerintah AS untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor[…]